Jiwa Kepemudaan Indonesia

Jiwa Kepemudaan Indonesia
Foto Depan Rumah

Sabtu, 13 Agustus 2011

Meramu Pestisida Alami

Di bidang pertanian kita mengenal dua hal, yaitu Kimia dan Alami, ada yang di sebut Pestisida Kimai ada juga yang disebut dengan Pestisida Herbal/Alami. Demikian pula dengan pupuk, ada pupuk Organik/alami juga ada pupuk anorganik/kimia. Dua hal ini sangat mempengaruhi baik buruknya proses budidaya pertanian dari mulai pengolahan lahan sampai pada panen dan pasaka panen. Tinggal memilih mana yang sesuai dengan keinginan kita, namun perlu diingat, bahwa kedua-duanya memiliki kelemahan dan kelebihan dan memiliki perbedaan yang sangat jauh dari segi kandungan bahan aktif serta manfaat dan kegunaannya, tinggal bagaimana kita mampu memilih dan memilah yang terbaik menurut kita.
Dalam tulisan ini, saya hanya akan membahas bagaimana memproses/meramu bahan alami yang ada disekitar kita yang dulunya tidak bermanfaat menjadi pestisida alami yang dapat digunakan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman.
Apa bendanya dengan pestisida kimia?
Pestisida kimia mengandung bahan aktif yang berasal dari bahan yang diolah secara kimia dengan berbagai campuran yang berasal dari bahan kimia pula, dan cenderung mengandung racun, bila disemprotkan pada tanaman yang terserang hama dan penyakit, maka hasilnya hama dan penyakit akan hilang, namun, reaksi dan kerja obat tersebut tidak berhenti sampai pada tahap membasmi hama dan penyakit, tapi dalam prosenya tentu masih meninggalkan sisa-sisa bahan kimia yang akan terserap oleh tanaman dan mengendap didalamnya, inilah yang akan menjadi bahaya yang sangat luar biasa, sekilas memang tidak terlihat tapi dampaknya sangat besar, bila dikonsumsi oleh manusia, maka residu obat tersebut akan berreaksi dan bukan tidak meungkin akan menimbulkan berbagai macam penyakit, belum lagi dampak yang terjadi terhadap lingkungan sekitar, bisa jadi akan meracuni berbagaimacam populasi yang bermanfaat yang ada di sekitarnya.
Sedangkan pestisida alami adalah sebaliknya, jelas mengandung bahan yang betul-betul alami yang diolah secara alami dan dengan berbagai campuran yang berasal dari bahan alami pula (meski sekarang banyak beredar dipasaran pestisida alami yang diolah secara modern, namun itupun tidak menjamin bahwa didalamnya tidak mengandung bahan kimia). Namun kelemahannya, 
ramuan alami tradisional ini bila disemprotkan pada tanaman yang sedang terserang hama dan penyakit tidak bekerja secara langsung saat itu juga, perlahan tapi pasti dan jelas tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan disekitarnya. Hasil yang dikonsumsipun bisa dikamin 0% dari ancaman kandungan racun yang berbahaya, dan secara ekonomi, meramu pestisida alami sangat jauh lebih murah daripada membeli pestisida kimia, bisa di bandingkan, 1ltr pestisida kimia bisa mencapai Rp. 70.000,- sampai Rp. 80.000,- kalua dalam 1 ha lahan membutuhkan 5 ltr pestisida kimia maka anda pasti tahu berapa uang yang harus di sediakan. namun dengan meramu sendiri pestisida alami dapat mengirit penggunaan uang disamping itu volumenya jauh lebih banyak.
Apa saja yang dapat digunakan untuk meramu pestisida alami?
Tidak sulit untuk mendaptkan bahan pokoknya, mungkin ada di sekitar anda, dan meramunya pun sangat tidak sulit. Dalam tulisan ini saya akan membagikan tips kepada anda bagaiman membuat Pestisida alami dengan mengunakan daun Nimba sebagai bahan pokonya.
Pertaman, sediakan alat pendukungnya seperti: Gentong/ember plastik berukuran besar isi 50/70 liter, ember kecil, pisau/gunting lakban/isolasi. Kedua, sediakan bahanya seperti: air (sesuaikan dengan besarnya tong dan banyaknya daun nimba), helaian Daun Nimba (lebih banyak labih baik), gula pasil ±1kg sebagai pengganti bahan pengurai. Cara Membuatnya,: masukan air kedalam ember ±½ dari volume ember, kemudian masukan daun nimba kedalamnya secara perlahan sampai semua daun nimbi yang anda miliki mengendap kedalamnya, kalau anda masih memiliki daun nimbi dan ember masih muat, tambahkan lagi daun nimbi anda dan tambahkan lagi air secukupnya hinga ember hampir penuh, aduklah secara perlahan sambil masukan gula kedalamnya, setelah semua tercampur rata, tutuplah kembali ember tersebut dengan tutupannya, ingat ember tersebut harus dalam keadaan an-aerob, atau hampa udara untuk menyempurnakan proses penguraian, untuk itu lapisilah bibir ember yang tekah ditutup tadi dengan lakban/isolasi hingga betul-betul bisa dipastikan bahawa udara tidak biasa masuk kedalamnya.
Pembuatan selesai, simpan ramuan tersebut di tempat yang aman dan jauh dari jangkaun hewan ternak dan anak-anak, diamkan selama ± 1 minggu, dan pestisida alami dari daun nimba sudah siap di gunakan.
Cara penggunaannya, setelah 1 minggu, bukalah perlahan tutupan ember tersebut, tapi sebelumnya tutup mulut dan hidung anda dengan menggunakan masker atau kain penutup lainnya, karena aroma ramuan tersebut sangat menyengat dan bisa mengundang rasa mual. Saringlah ramuan tersebut dengan cara anda sehingga dipastikan daun dan sarinya terpisah sehingga memudahkan anda melakukan penyemprotan, gunakanlah sesuai dengan keinginan anda, untuk perbandingan volume air dan sari ramuan tersebut sesuaikan dengan kebutuhan dan tergantung kemauan anda, namun tampa dicampur dengan air itu lebih baik untuk mempercepat proses penyembuhan tanaman. Ramuan ini bisa disemprotkan pada tanaman sayuran yang terserang hama penyakit, juga bisa di semprotkan pada tanaman padi sawah. Selamat mencoba……

oleh : Aattongkoe @yahoo.co.id.
sadangwetan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar