Jiwa Kepemudaan Indonesia

Jiwa Kepemudaan Indonesia
Foto Depan Rumah

Minggu, 22 Januari 2012

rumah sehat...(Terhindar dari penyakit GERD)

Obat alami Penyakit GERD
Kini ditemukan penyakit baru GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease),yakni penyakit saluran cerna bagian atas (sekitar kerongkongan). Bila tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan ternyadinya peradangan hingga kanker kerongkongan.
Penyakit yang berhubungan dengan asam lambung selalu dikonotasikan dengan penyakit maag.padahal ada satu jenis penyakit kronik lain yang juga disebabkan oleh peningkatan asam lambung,yaitu GERD. info pemesanan klik
GERD merupakan gangguan saluran cerna bagian atas yang terjadi karena adanya aliran balik secara spontan dari isi lambung ke kerongkongan.isi lambung terdiri dari berbagai zat,salah satunya ialah asam lambung.
Asam lambung diproduksi oleh lambung. Zat ini berfungsi mengurai makanan hingga mudah diserap oleh tubuh. Meskipun asam lambung sangat kuat, dinding lambung memiliki lapisan pelindung sehingga tidak rusak sekalipun setiap hari dipercik oleh cairan asamnya,ketika orang sedang stres,produksi asam lambung meningkat. Bila hal itu sering terjadi, asam lambung akan merusak dan mengiritasi dinding lambung sehingga timbul barbagai gejala dan keluhan yang mengganggu aktivitas sehari2. Info Pemesanan klik disini
KARENA TEKANAN LAMBUNG KUAT
Banyak faktor yang memicu asam lambung bisa naik kekerongkongan.fakta menunjukkan,semakin bertambahnya usia seseorang, kekuatan otot cincin pada perbatasan kerongkongan dengan lambung melemah sehingga cairan lambung mudah naik ke kerongkongan. Tekanan tinggi pada lambung bisa disebabka kegemukan. Orang gemuk jika tidur terlentang sehabis makan, membuat tekanan di lambung tinggi sehingga makanan dari lambung bisa naik ke kerongkongan.
Gejala penyakit ini ialah nyeri ulu hati dan dada, sulit menelan, sering sendawa, batuk kronis terutama dimalam hari dan radang tenggorokan. Namun gejala yg paling khas adalah rasa seperti terbakar dibagian belakang tulang dada dan naiknya aliran rasa asam kerongga mulut. Gejala itu mirip maag sehingga banyak orang terkecoh seolah penyakit maag.memang sama2 akibat peningkatan asam lambung,tetapi lokasinya berbeda. kalau maag gangguannya dil ambung sedangkan GERD di kerongkongan (di atas lambung). Info Pemesanan klik disini
PERADANGAN KERONGKONGAN
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal kelompok usia.GERD tidak segera diatasi dengan baik akan menyebabkan komplikasi antara lain radang, pendarahan, penyempitan pada kerongkongan dan lebih jauh dapat menyebabkan KANKER. Komplikasi lain adalah kesulitan menelan,pencetus asma dan batuk menahun. Menyadari bahayanya komplikasi maka segera berobat jika merasakan gejala2 seperti itu.
KENDALIKAN ASAM LAMBUNG
Untuk mengatasi efek negatif dari GERD dapat dilakukan dengan mengendalikan produksi asam lambung.hal itu bertujuan mengurangi ketidaknyamanan akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan.Kunci pengobatannya adalah diperlukan obat yang dapat mengendalikan derajat keasaman lambung (PH) sekitar4 dalam waktu lebih dari 15 jam.penderita disarankan menghentikan kebiasaan merokok,alkohol,soda dan kopi.batasi pula mengonsumsi daging kambing,sebab makanan ini sulit dicerna.turunkan berat badan hingga mencapai berat ideal.lakukan olahraga secara teratur sesuai kemampuan.jenis olahraga pilih sesuai kesukaan, hanya selama olahraga harus sungguh2 agar banyak berkeringat.banyak keringat menunjukkan terjadinya pembakaran lemak dalam jumlah yang besar.untuk memperlancar pengeluaran lemak yang terbakar,sehabis olah raga minum air putih dalam jumlah yg banyak. info pemesanan klik
(sumber :Majalah Kartini)
Hasil penilitian para Dokter
Trend prevalensi GERD di Asia meningkat. Di Hongkong meningkat dari 29,8% (2002) menjadi 35% (2003). Data dari RSCM menunjukkan peningkatan signifikan dari 6% menjadi 26% dalam kurun waktu 5 tahun. Salah satu kendala dalam GERD adalah sulitnya diagnosa, terutama dalam mendeskripsikan gejala khasnya yaitu heartburn, berupa rasa panas terbakar yang menjalar dari lambung atau dada bagian bawah menuju ke leher. Hal ini membuat lebih dari 50% pasien GERD berkonsultasi ke dokter setelah mengalami gejala selama 6 bulan. Asian Burning Desire Survey (2006) membuktikan bahwa pemahaman tentang GERD pada populasi di Indonesia adalah yang terendah di Asia Pasifik, hanya sekitar 1%, sedangkan di Taiwan mencapai 81% dan Hongkong 66%.
(Prof. Dr.HA,Aziz Rani,SpPD,KGEH)
GERD memiliki gejala khas yang mengganggu yaitu heartburn, regurgitasi, nyeri ulu hati, dan nyeri dada. Selain itu, terdapat gejala ekstraesofageal (batuk kronik, suara serak). Komplikasi GERD berbanding lurus dengan episode terjadinya refluks, umumnya berupa esofagitis dan yang paling parah adenokarsinoma. Bagi pasien, gejala GERD mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan seperti tidur, bekerja, aktivitas, olahraga, dll. Kini telah banyak dikembangkan kuesioner untuk mengenali GERD berdasarkan gejala. GERD Questionnaire (GERDQ) merupakan alat penilaian, yang dikembangkan untuk dokter dalam membantu mengidentifikasi dan penatalaksanaan pasien GERD. GERDQ berfungsi dalam melakukan diagnosa berdasarkan gejala,menilai dampak GERD pada pasien dan memonitor respon terapi yang telah dilakukan. Kuesioner ini telah divalidasi secara global melalui Diamond Study dan memilikki sensitifitas dan spesifitas > 70%. (Dr. Marcellus Simadibrata,PhD,SpPD,KGEH)
Penatalaksanaan GERD dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu modifikasi gaya hidup dan terapi farmakologis. Modifikasi gaya hidup dilakukan dengan menghindari makanan yang menyebabkan refluks seperti kopi, alkohol, coklat dan makanan berlemak, serta melakukan aktivitas yang dapat menurunkan risiko terpaparnya asam pada esopagus seperti menurunkan berat badan, berhenti merokok dan meninggikan kepala saat tidur. Terapi farmakologis membuktikan, obat golongan proton pump inhibitor (PPI) lebih efektif dibandingkan H2RA. Kunci tata laksana GERD adalah meningkatkan pH lambung diatas 4, karena pada saat tersebut aktivitas pepsin sebagai faktor agresif menurun. info pemesanan klik
Berdasarkan penelitian Miner tahun 2006, PPI memilikki kemampuan yang berbeda dalam mempertahankan pH diatas 4 (esomeprazole 15,3 jam; rabeprazole 13,3 jam; omeprazole 12,9 jam; lansoprazole 12,7 jam dan pantoprazole 11,2 jam). Lama pengontrolan pH asam lambung diatas 4, berbanding lurus dengan tingkat kesembuhan pasien dari gejala GERD. Tingkat kekambuhan pasien setelah terapi 4-8 minggu, juga dipengaruhi oleh lama pengontrolan pH asam lambung diatas 4. Semakin lama pengontrolan pH diatas 4, maka tingkat kekambuhan gejala GERD akan menurun. info pemesanan klik
(Dr. FX. Soemanto P,SpPD,KGEH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar