Bussness PlanKATA PENGANTAR
Ternak Ayam Petelur
Disusun Oleh:
ADMIN
082310149
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
TAHUN 2011
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat Rahmat dan Inayah-Nya jua lah sehingga business plan (rencana bisnis) ini selesai dengan baik. Walaupun business plan ini masih jauh dari kesempurnaan tapi gambaran untuk menjadi seorang wirausahawan sudah tertanam dalam diri penulis, business plan yang penulis susun dengan judul :
"TERNAK AYAM RAS PETELUR"
Dalam penyusunan proposal ini tidak terlepas dari support dan bantuan baik berupa moril maupun sprituil dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak dan Ibu yang selalu mendorong,memotifasi, mendoakan agar slalu tetap bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu.
2. Bapak Ir. Didik selaku dosen pengampu mata kuliah Agribisnis Holtikultura yang selalu memberi semangat kepada anak didiknya, dan
3. Semua pihak yang ikut serta membantu hingga proposal ini selesai tersusun.
Penulis menyadari bahwa proposal ini tentunya masih banyak kekurangan, dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu demi untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta niat untuk menjadi seorang wirausahawan, penulis sangat mengharapkan masukan dari semua pihak yang sifatnya membangun hingga business plan ini menjadi lebih sempurna.
Purworejo,08 Juni 2011
Penulis,
ADMIN
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
PENDAHULUAN 1
BAB I. LATAR BELAKANG
Latar belakang 2
BAB II. ANALISIS PASAR
1. Diskripsi produk 4
2. Prospek pasar 4
3. Kebutuhan dan kecenderungan pasar 4
4. Target pasar 5
5. Proyeksi pengembangan usaha 5
6. Sumber dana 7
BAB III. DATA USAHA DAN MENEJEMEN
Data usaha 8
Menejemen 8
BAB VI. ASPEK KEUANGAN
Aspek keuangan 9
PENDAHULUAN
Berawal dari niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat serta keinginan untuk hidup mandiri maka dengan segenap pengalaman dan pengetahuan, penulis menyusun business plan (rencana usaha) pengembangan usaha ternak ayam ras petelur ini. Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, keuntungan yang menjanjikan dan biaya investasi yang relatif rendah serta telah tersedianya sarana dan prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan untuk dana operasional usaha dan modal untuk usaha ini ditargetkan dari penulis sendiri.
Perkembangan peternakan ayam ras petelur di Indonesia sangat pesat, terutama ayam ras petelur. Pesatnya perkembangan tersebut tentunya tidak hanya didorong oleh peluang pasar yang masih terbuka luas tetapi juga tingginya kesadaran masyarakat akan kebutuhan protein hewani dan tidak terlepas dari kebutuhan gizi yang dibutuhkan manusia.
Ayam ras petelur adalah jenis unggas yang bisa diambil manfaat dari telur dan dagingnya, kebutuhan protein hewani sangat bermanfaat bagi tubuh manusia sehingga permintaan akan telur ayam terus meningkat, hal ini disebabkan semakin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kebutuhan gizi protein hewani.
Rencana bisnis yang akan penulis laksanakan bertujuan untuk berusaha untuk mempunyai nilai dan jiwa seorang wirausahawan terutama dibidang peternakan, khususnya ternak ayam ras petelur.
BAB I
LATAR BELAKANG
Melihat kemajuan teknologi saat ini, masyarakat pada umumnya dan masyarakat kota padang khususnya lebih banyak membuka usaha di bidang teknologi informasi seperti warnet yang menjamur dimana mana, digital printing dan lain lain sehingga penulis menganalisa bahwa usaha di bidang peternakan masih tergolong minim. Melihat kondisi tersebut penulis menyadari bahwa persaingan bisnis makin hari semakin ketat, oleh karena itu maka penulis mencoba membuat sebuah gebrakan baru berupa rencana usaha yang bergerak di bidang peternakan khususnya ternak ayam ras petelur.
Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dll. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur.
Kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram telur ayam atau lebih kurang 2 butir telur ayam adalah sebagai berikut :
• 162 kcal Kalori
• 12,8 gram protein
• 11,5 gram lemak
• 0,7 gram karbohidrat
• 900 SI vitamin A
• 0,10 mg tiamin
Lahan usaha ternak ayam ras petelur memiliki prospek ekonomi yang baik. Telur ayam merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu, konsumsi masyarakat akan telur ayam cukup tinggi. Hal ini penulis bisa melihat dari kondisi lingkungan masyarakat seperti rumah makan sehingga produksi telur ayam memiliki prospek ekonomi yang bagus untuk dikembangkan.
Selain manfaat yang didapatkan dari lahan usaha ini yaitu berupa produksi telur ayam ras, juga bisa menikmati suasana alam yang sejuk dan asri, karena lokasi dari lahan usaha ternak ayam ras petelur ini jauh dari pusat kota tapi transportasi terjangkau dengan baik yaitu daerah Bayan atau di Kaligesing Purworejo.
Oleh karena itu, penulis akan mencoba untuk memaksimalkan usaha ternak ayam ras petelur ini untuk dijadikan sarana bisnis dan sarana untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia.
BAB II
ANALISIS PASAR
1. Deskripsi Produk
Hasil ternak ayam ras yang akan dilakukan akan menghasilkan telur ayam ras mentah yang akan diproduksi ke berbagai tempat yang membutuhkan telur ayam ras seperti pasar tradisional, hotel, rumah makan, restoran, dan lain lain.
2. Prospek Pasar
Produksi telur ayam ras di kota Purworejo telah memiliki pasar yang jelas. Hampir semua peternak telur ayam ras memiliki hubungan dengan pedagang yang siap menerima hasil produksi telur ayam ras seperti rumah makan, restaurant, cafe dan lain lain serta hubungan itu tak akan pernah putus selagi manusia berkeinginan hidup sehat.
3. Kebutuhan dan kecendrungan pasar
Target pasar usaha ini adalah pasar tradisional, toko-toko grosiran, rumah makan, restaurant, dan nasi ampera sehingga kebutuhan akan telur ayam masih tergolong tinggi dan pemenuhannya masih terbatas pada pasar tradisional pada umumnya.
Sementara itu kecenderungan pasar akan telur ayam masih tergolongkan pada secondary goods, namun permintaan pasar masih tinggi. Sebaliknya pada segmen hotel dan restoran yang kebutuhan akan telur ayam cukup tinggi distributor telur ayam masih minim dan masih sangat dibutuhkan.
Kecenderungan dari hotel dan restoran yang paling penting untuk disikapi adalah pelayanan akan faktor penyediaan barang, mulai dari ketepatan waktu, jenis pambayaran, layanan purna jual, dan yang paling utama penurunan harga jual.
4. Target Pasar
Pada awal pengembangan usaha ini, pemasaran produk difokuskan pada rumah makan-makan, lestouran, dan pasar tradisional seperti pasar Baledono, pasar kutoarjo dan lain lain.
Produk telur ayam ras yang dihasilkan akan dipasarkan ke / melalui :
1. Agen baik dalam skala besar maupun kecil, yang selanjutnya akan dikirim ke berbagai wilayah Kota Purworejo dan sekitarnya seperti Kebumen, Cilacap,Banjarnegara, Wonosobo,dll.
2. Sebagai gambaran, permintaan pasar induk seperti pasar Baledono,Krendetan,Suranegaran,Kutoarjo,atas produk telur ayam ras ini sangat tinggi sehingga untuk skala produksi yang direncanakan dalam proposal ini pemasarannya sudah cukup melalui pasar induk.
3. Hotel, restoran dan rumah makan. Pemasaran direncanakan akan dilaksanakan melalui sektor tersebut apabila produksi telah stabil serta sarana dan prasarana telah memadai.
4.
5. Proyeksi pengembangan usaha
Usaha ini dikategorikan sebagai usaha kecil menurut banyak pakar ekonomi, namun usaha tersebut dipandang sebagai tulang punggung dalam salah satu pemulihan ekonomi Indonesia. Untuk itu pengembangan budidaya telur ayam ras ini akan dibagi dalam tiga tahap, yaitu: tahap industri kecil awal, tahap industri kecil lanjut, dan tahap industri menengah :
1. Tahap Industri Kecil Awal
1) Tahap ini merupakan langkah awal menuju terbentuknya industri padat karya yang kuat dan kokoh
2) Menerapkan standar produksi yang tepat untuk mengoptimalkan hasil budidaya jamur.
3) Penyempurnaan sistem produksi, keuangan dan distribusi.
Tahap industri kecil awal ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri kecil yang kokoh.
2. Tahap Industri Kecil Lanjut
Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap industri kecil awal. Setelah kebutuhan dana mencukupi, dan seluruh kekurangan telah dapat diatasi, maka dimulailah industri kecil lanjut yang ditargetkan untuk memiliki perijinan dan pembentukan badan usaha. Industri ini diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja, mulai dari pekerja kasar di bagian produksi hingga profesional di bidang pemasaran dan administrasi.
Tahap industri kecil lanjut ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri menengah nasional. Tahap industri kecil lanjut itu sendiri diharapkan dari 1000 ekor mampu memproduksi 930 butir telur (80 %) per bulan. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap industri kecil lanjut ini diperkirakan berkisar antara 50 hingga 60 juta rupiah.
3. Tahap Industri Menengah Nasional
Secara umum, tahap industri menengah adalah perluasan dari industri kecil, mulai dari sistem, kapasitas produksi hingga ekspansi distribusinya. Tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan ekspor. Tahap ini diharapkan mampu menyerap sedikitnya 50 tenaga kerja. Investasi yang diperlukan masih dalam analisis
6. Sumber dana
Dana yang akan akan dibutuhkan untuk membangun usaha ini adalah dari penulis sendiri serta donatur-donatur yang siap untuk bekerjasama.
BAB III
DATA USAHA DAN MANAJEMEN
DATA USAHA
Pemilik usaha : Admin
Lokasi Usaha : Bayan atau di Kaligesing Purworejo
Nama Usaha : Ternak ayam ras petelur
Jenis Produk / Jasa : Produk barang
Telepon /HP : 081227779142
Alamat Email : aattongkoe@yahoo.co.id
Situs Web : _
MANAJEMEN
Manajemen usaha yang akan dilakukan adalah modal pribadi dengan membayar 1 orang untuk merawat dan mengurus usaha ternak ayam petelur ini, karena penulis sendiri tidak mampu untuk mengelola sendiri.
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
Untuk awalnya penulis akan mencoba berbisnis dengan para peternak yang sudah berpengalaman dalam bidang telur ayam ras. Penulis selaku distributor dan pemilik usaha ternak ayam ras petelur yang memproduksi telur ayam ras. Apabila bisnis ini berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan yang berkelanjutan kedepannya penulis akan berusaha untuk memproduksi telur ayam ras dalam usaha yang lebih besar lagi.
Adapun estimasi anggaran yang penulis gunakan sebagai langkah awal usaha ini adalah sebagai berikut :
• 100 ekor ayam x 30.000 = Rp. 3.000.000,-
• Kandang postal = Rp. 1.500.000,-
• Tempat pakan dan minum = Rp. 200.000,-
• Vaksin dan obat-obatan = Rp. 200.000,-
• Biaya tak terduga = Rp. 500.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 5.400,000,-
Untuk perhitungan hasilnya adalah sebagai berikut :
• Perkiraaan dari 1 ekor ayam bertelur 20 butir perbulan
• Dari 100 ekor ayam efektif bertelur 85 ekor
• Jadi perbulan 85 ekor x 20 butir = 1.700 butir telur
• Harga jual untuk 85 butir telur ayam = 85 x 20 x Rp. 900,- = 1.530.000,-
TOTAL PENDAPATAN PER BULAN = Rp. 1.530.000,-
Jadi, selama usaha ini berjalan dengan baik diperkirakan dalam waktu tempo 4 bulan, modal untuk usaha ini sudah bisa kembali, yaitu menghasilkan Rp. 6.120.000,-.
Dan dari perkiraan tersebut maka usaha ini layak untuk dikembangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar